Mobil hybrid merupakan jenis mobil yang sumber tenaganya atau
system penggeraknya berasal dari dua sumber energy, yaitu mesin pembakaran
internal (bensin) dan motor listrik. Berbeda dengan mobil
listrik murni, mobil hybrid masih menggunakan bensin untuk memberi daya pada
mobil dan baterai. Hanya saya, penggunaan bensin tentunya lebih irit karena
terbantu oleh kerja baterai. Dimana
tenaga dari motor listrik ini disimpan dalam baterai. Sederhananya, mobil
hybrid adalah gabungan bahan bakar bensin dan listrik. Kombinasi
dari penggunaan dua sumber energi ini diyakini mampu menghasilkan efisiensi
lebih tinggi dari mesin konvensional, performa mobil bisa lebih
optimal, konsumsi bahan bakar lebih efisien, lebih rendah emisi, serta mobil
lebih senyap. Mobil hybrid sering juga disebut sebagai HEV (hybrid electric
vehicle) atau KLH (kendaraan listrik hibrida).
Pencipta
mobil hybrid pertama di dunia adalah Prof. Ferdinand Porsche. Pria kelahiran
Austria, 3 September 1875 ini bekerja di Lohner Coach Factory di Viena .
Porsche membuat mobil hybrid pada tahun 1900an dan diberi nama Porsche Lohner.
Porsche Lohner dilengkapi dengan mesin bensin yang memiliki fungsi untuk
menyuplai bahan bakar ke generator yang kemudian menyalurkan daya listrik. Daya
listrik ini disalurkan melalui motor yang berada di roda depan. Sejak saat itu,
mobil hybrid terus dikembangkan lalu muncul lah Lohner-Porsche Semper Vivus
yang merupakan mobil hybrid fungsional pertama. Mobil hibrida ini kemudian
dipamerkan di Paris Exhibition tahun 1900. Dan Mobil hybrid pertama kali diperkenalkan di Indonesia
pada tahun 2007, yaitu Toyota Camry Hybrid dijual secara terbatas di pasar
Indonesia.
Secara garis besar, mesin dan motor listrik bekerja secara bergantian, berbeda dengan mekanisme hybrid seri-paralel yang memungkinkan motor listrik dengan mesin bensin bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mobil. Pada sistem hybrid HEV, saat mobil berjalan dan perjalanan di dalam kota, motor listrik yang menggerakkan mobil. Sedangkan untuk akselerasi secara halus, mesin bensin menggantikan peran motor listriknya. Ketika melakukan akselerasi kuat, motor listrik kini yang bertugas sebagai penggerak dan ketika cruising di kecepatan tinggi, pengerak dialihkan ke mesin bensinnya. Sedangkan pada proses dekselerasi, motor listrik kembali mengambil peran untuk kembali mengisi daya baterai.
Secara umum, mobil hybrid terdiri dari tiga jenis yaitu full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid. Masing-masing jenis ini memiliki cara kerja yang berbeda. Lalu bagaimana bagaimana cara kerja teknologi mobil hybrid sebgai berikut :
1. Full Hybrid
Mobil full hybrid memiliki ukuran baterai yang lebih besar dan motor listrik yang lebih bertenaga. Ini dapat memberikan daya ekstra dalam jarak dekat dan kecepatan rendah. Cara kerja mobil hybrid jenis ini secara penuh menggunakan tenaga dan sumber utama energi dari mesin bensin. Sedangkan motor listrik hanya berfungsi untuk memberikan tenaga tambahan jika diperlukan.
Pada
mobil full hybrid, motor listrik digunakan sebagai satu-satunya
sumber penggerak mobil ketika kendaraan berada dalam kecepatan rendah. Hal ini
membuat mobil full hybrid sangat irit bahan bakar sehingga
sangat efektif digunakan ketika jalan macet.
Pada
kecepatan jelajah, mesin bensin dan motor listrik pada mobil full
hybrid akan secara bersamaan digunakan untuk menggerakkan mobil.
Sedangkan pada saat pengereman, fungsi motor dari penggerak roda menjadi
penghasil daya listrik sehingga menghasilkan listrik yang disimpan di dalam
baterai.
Toyota Corolla Cross Hybrid dengan sistem hibridanya berjenis
full hybrid, namun tergolong seri-paralel. Kenapa demikian? Karena motor
listriknya tersambung dengan mesin dan sistem penggerak. Kemudian lajunya bisa
menggunakan mesin, kombinasi keduanya, atau hanya mode EV yang hening tanpa gas
buang.
Oleh karena itu, benefit yang ditawarkan berbeda: bisa
menjanjikan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Hibrida pada model ini
bekerja saat kondisi baterainya terisi cukup daya. Ketika melaju dalam
kecepatan rendah hingga menengah, maka mode EV bisa dihidupkan. Yang terjadi
berikutnya adalah akselerasi halus dan bertenaga layaknya mobil listrik murni,
namun hening karena mesin tidak aktif.
Dalam kondisi tersebut, sistem hybrid seri yang hidup, di mana
baterainya menyuplai daya ke motor listrik melalui perintah Power Control Unit,
yang terhubung dengan sistem penggerak ke roda belakang melalui Power Split
Device.
Lebih lanjut ketika butuh akselerasi lebih cepat lagi atau
memang daya di baterai mulai tiris, maka mesin akan hidup secara otomatis.
Fungsinya untuk menggerakkan generator mengisi daya ke baterai dan motor
listrik, juga sebagai penggerak utama sehingga kecepatan maksimum dan tenaga
puncak bisa diraih.
Hanya saja bila mode lajunya konstan seperti di tol, maka mesin
yang akan berperan paling besar. Karena ingat lagi, idealnya mode EV bekerja
saat kecepatan menengah. Inilah yang membuat konsumsi bensin saat keluar kota
lebih besar, lantaran mesin terus hidup sebagai penggerak (sumber :
autofun.co.id)
2. Mild Hybrid
Mobil
hybrid adalah mobil yang sumber penggeraknya dilakukan oleh mesin bensin dan
motor listrik. Cara kerja mobil mild hybrid adalah dengan
mengubah energi yang dihasilkan dari mesin bensin menjadi energi listrik yang
berguna untuk mengisi baterai.
Pada
kecepatan jelajah, mesin bensin akan secara penuh mengambil alih tenaga
penggerak mobil. Saat baterai kekurangan daya ketika dalam kecepatan jelajah,
maka generator akan mengubah energi yang dihasilkan oleh mesin bensin untuk
mengisi baterai.
Pada
saat proses pengereman, generator dari energi gerak mobil sistem hybrid akan
diubah menjadi energi listrik. Sedangkan saat mobil berhenti sementara, maka
peralatan elektronik mobil akan mengambil daya dari baterai.
3. Plug-in Hybrid
Pada
dasarnya cara kerja mobil plug in hybrid hampir sama dengan kendaraan hybrid.
Yang membedakan hanya pada kapasitas baterai yang lebih besar sehingga
memungkinkan jangkauan jelajah yang lebih luas. Mesin bensin hanya akan
diaktifkan dalam kondisi darurat saat mobil kehabisan daya baterai.
Pada
mobil hybrid jenis ini, pemilik bisa melakukan pengisian ulang daya baterai dengan
cara mengecas di rumah atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) menggunakan plug-in tersebut.
Dengan penggunaan kapasitas baterai lebih besar, membuat mesin bensin lebih
jarang bekerja.
Kia Niro Plug-In Hybrid penggerak Niro PHEV menyalurkan tenaga ke roda melalui transmisi 6 percepatan otomatis dual clutch. Dengan baterai Lithium-ion yang lebih besar pada Niro PHEV yakni 11,1 kWh dan output gabungan tetap tidak berubah pada 139 hp (104 kW/1141 PS) dan torsi 195 lb-ft (254 Nm), tetapi plug in hybrid Niro ini dapat melakukan perjalanan hingga 26 mil (42 km) dengan listrik saja
Mesin bensin Kia Niro Plug-in Hybrid
disambungkan ke roda depan via transmisi dual-clutch
6-percepatan, dimana mayoritas kendaraan hybrid
lainnya mengandalkan CVT. Transmisi DCT ini disambungkan ke TMED
(Transmission-Mounted Electric Device), sehingga output maksimum mesin bensin dan motor listrik dapat
disalurkan secara paralel via transmisinya.
Para insinyur di Kia menargetkan sistem plug-in hybrid miliknya dapat memiliki jarak tempuh elektrik atau tanpa menggunakan mesin bensin sejauh 55 km. Sebagai perbandingan, Toyota Prius Plug-In Hybrid memiliki estimasi jarak tempuh dalam mode listrik sejauh 40 km sedangkan Hyundai Ioniq Plug-In Hybrid 52 km.
Mekanisme cara kerja mesin hybrid pada
umumnya :
1. Starting (menghidupkan
mesin)
aat mulai menghidupkan mesin dan kondisi baterai perlu diisi, maka mesin generator akan mengubah energi dari mesin bensin jadi energi listrik untuk mengisi baterai.
2. Kecepatan rendah
Saat dalam kecepatan rendah, motor listrik akan memberikan tenaga untuk menggerakkan mobil dari daya listrik yang diambil dari baterai. Kemudian, saat mobil berakselerasi, mesin bensin baru bekerja untuk memberikan tenaga tambahan.
3. Kecepatan jelajah (cruising)
Kecepatan jelajah adalah saat mobil melaju sekitar 60 km/jam hingga 80 km/jam. Pada kecepatan ini, mesin bensin akan mengalih alih sepenuhnya sebagai tenaga penggerak mobil. Kemudian saat baterai kekurangan daya, energi yang dihasilkan dari bensin diubah oleh generator untuk mengisi ulang baterai.
4. Kecepatan saat menyalip
Saat menyalip juga sistem hybrid punya cara tersendiri dalam bekerja. Ketika mobil ingin menyalip kendaraan lain, maka perlu tenaga untuk akselerasi yang tinggi. Supaya bisa mencapai akselerasi dengan cepat, tenaga dari mesin bensin dan dari motor listrik digunakan bersamaan.
5. Kecepatan saat pengereman
Pengereman pada mobil hybrid disebut sebagai pengereman regeneratif. Ketika mengerem atau memperlambat mobil, tenaga gerak pada mobil non hybrid jadi sia-sia. Namun, justru menjadi keuntungan pada mobil hybrid. Sebab, pada saat putaran roda rendag, motor listrik akan menyimpan baterai mobil.
6. Kecepatan saat mobil berhenti sementara
Sistem hybrid akan mematikan mesin bensin saat mobil berhenti, misalnya ketika berhenti di lampu lalu lintas. Ketika posisi berhenti, energi listrik untuk peralatan elektronik seperti AC atau audio diambil dari baterai. Jadi, konsumsi bahan bakarnya lebih hemat. Saat pedal gas kembali diinjak dan mobil kembali berjalan, maka motor listrik akan kembali menghidupkan mesin bensin.
Mobil hybrid memang bikin konsumsi BBM makin irit karena dibantu oleh motor listrik. Namun, supaya konsumsi BBM tetap efisien juga perlu merawat mobil secara berkala, misalnya :
- Penggunaan Bahan bakar sesuai anjuran pabrik
- Tune up dan ganti oli Rutin
- Jangan Membongkar, Memodifikasi, atau Mengubah Sistem Baterai
- Hindari Mencuci Mesin Mobil Hybrid secara Sembarangan
- Rutin Memeriksa Sistem Pendingin
- Rutin Cek Kondisi Baterai
إرسال تعليق