Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur lurutan berwarna pada panjang gelombang oleh spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fotoube.Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorpsi energi. Absorpsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada bebrbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Spektrofotometer adalah alat untuk mengatur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Dimana zat yang ada dalam sampel disinari dengan cahaya, dengan panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan. Spektorfotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat sifat kimia fisikannya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan dan secara tidak langsung cahaya yang diabsorpsi, jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu : Sumber cahaya, monokromator, cuvet, dan detektor.
Sumber cahaya yang digunakan harus memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu. Atau disebut sebagai pendispersi / penyebar cahaya. Ketika cahaya polikromatis mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap.
Cavet spektrometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Peranan detektor penerima adlah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar sendiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Namun, banyak radiasi yang dipancarkan oleh benda pannas terletak diluar daerah dimana mata itu peka, mengenai daerah UV dan inframerah dari spektrum yang terletak di kiri dan kanan daerah tampak. Panjang gelombang cahaya UV-Vis jauh lebih pendek daripada panjang gelombang radiasi inframerah. Spektrum sinar tampak terentang dari sekitar 400 nm (ungu) sampai 700 nm (merah), sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai 400 nm. Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu:
- Daerah UV, λ = 10-400 nm
- Daerah visible (tampak), λ = 400-700 nm
- Daerah inframerah (IR), λ = 700-0,3 μ
Manusia dengan ketampakan warna yang normal, dapat mengkorelasi panjang gelombang cahaya yang mengenai mata dengan indera subjektif mengenai warna, dan memang warna kadang-kadang digunakan agar tidak repot untuk menandaiporsi-porsi spektrum tertentu. Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna oange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :
Panjang gelombang λ (nm)
|
Warna yang diserap
|
Warna komplementer (warna yang terlihat)
|
400-435
|
Violet
|
Hijau-Kuning
|
435-480
|
Biru
|
Kuning
|
480-490
|
Biru kehijauan
|
Oranye
|
490-500
|
Hijau kebiruan
|
Merah
|
500-560
|
Hijau
|
Ungu kemerahan
|
560-580
|
Hijau kekuningan
|
Ungu
|
580-595
|
Kuning
|
Biru
|
595-610
|
Jingga
|
Biru kehijauan
|
610-800
|
Merah
|
Hijau kebiruan
|
Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Posting Komentar