10 KOTA YANG TIDAK PERNAH MISKIN DI DUNIA


Berikut sepuluh kota terkaya di dunia, seperti dilansir Forbes Magazine, Senin (12/3/2012). Hasil tersebut dilihat berdasarkan jumlah pendapatan per kapita atau produk domestik bruto (PDB). Di mana Negara Qatar mencatat pendapatan tahunan tertinggi di atas USD88 ribu, sesuai angka yang dilaporkan Iternational Monetary Fund (IMF) 2010.

Perlu dicatat bahwa angka-angka tersebut bukan merujuk pada penghasilan rata-rata penduduknya, melainkan jumlah dari ketersediaan barang dan jasa yang sebanding dengan jumlah seluruh penduduk yang terdapat di negara tersebut.


1. Qatar
Awalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, yaitu pada masa penemuan simpanan minyak bumi. Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi. Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³).
Untuk beberapa tahun ke depan, Qatar diperkirakan akan tetap fokus pada minyak dan gas bumi, namun sudah mulai mengembangkan sektor swasta. Pada 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar. Negara Arab ini berhasil mencapai pendapatan per kapita USD88.222 atau sekira Rp805,9 juta per tahun dengan populasi penduduk sebanyak 1,8 juta jiwa.

2. Luxemburg
Ekonomi yang stabil, berpendapatan tinggi mencirikan pertumbuhan yang moderat, inflasi rendah, dan tingkat pengangguran yang rendah pula. Sektor industri, yang hingga belakangan ini didominasi oleh baja, kini semakin beranekaragam dan mencakup pula kimia, karet, dan produk-produk lainnya. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pertumbuhan dalam sektor finansial telah lebih dari menggantikan penurunan dalam baja. Sektor jasa, khususnya perbankan, menyumbangkan proporsi yang bertumbuh dari ekonomi. Agrikultur didasarkan pada pertanian kecil yang dimiliki keluarga-keluarga. Luxemburg secara khusus mempunyai hubungan dagang dan finansial yang erat dengan Belgia dan Belanda, dan sebagai anggota Uni Eropa juga menikmati keuntungan-keuntungan dari pasar Eropa yang terbuka. Luxemburg mencatat pendapatan per kapita tahunan rata-rata sebesar USD81.466 atau sekira Rp744,2 juta dengan jumlah penduduk 502 ribu jiwa.

3. Singapura
Singapura memiliki ekonomi pasar yang sangat maju, yang secara historis berputar di sekitar perdagangan entrepôt. Bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan, Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung pada ekspor dan pengolahan barang impor, khususnya di bidang manufaktur yang mewakili 26% PDB Singapura tahun 2005 dan meliputi sektor elektronik, pengolahan minyak Bumi, bahan kimia, teknik mekanik dan ilmu biomedis. Tahun 2006, Singapura memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia. Singapura memiliki salah satu pelabuhan tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di dunia setelah London, New York dan Tokyo. Bank Dunia menempatkan Singapura pada peringkat hub logistik teratas dunia.
Ekonomi Singapura termasuk di antara sepuluh negara paling terbuka, kompetitif dan inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, Ratusan ribu ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga ratusan ribu pekerja manual asing.
Selain Brunei, perwakilan Asia Tenggara lainnya adalah Singapura. Pendapatan per kapitanya sebesar USD56.694 atau sekira Rp517,8 juta, dengan total penduduk 4,9 juta jiwa.

4. Norwegia
Pantainya yang berada di Samudera Atlantik Utara dan Laut Barents adalah lokasi dari fyord terkenal. Svalbard dan Jan Mayen berada di bawah kedaulatan Norwegia berdasarkan Traktat Svalbard. Norwegia memiliki sebuah pulau bernama Bouvet yang terletak di Samudera Atlantik. Luas total Norwegia adalah 385,525 km² dan populasi sebesar 4.9 juta. Norwegia merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Ibukotanaya adalah Oslo. Norwegia memiliki cadangan minyak bumi, gas alam, mineral, makanan laut, air segar yang luas. Norwegia juga penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah.
Negara yang terletak di Semenanjung Penisula ini memiliki pendapatan per kapita rata-rata USD51.959 atau sekira Rp474,6 juta per tahun, dengan jumlah penduduk 4,9 juta jiwa.

5. Brunei Darussalam

Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Pengeluran minyak mentah dan gas alam terdiri dari hampir setengah PDB. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi perpaduan sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama. Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura. Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.Brunei menduduki peringkat kelima negara terkaya dengan pendapatan per kapita rata-rata USD48.333 atau sekira USD441,5 juta, dan memiliki populasi penduduk hanya 388 ribu jiwa.

6. Uni Emirat Arab

Kekayaan Uni Emirat Arab berdasarkan pengeluaran minyak dan gas yaitu 33% dari GDP negara itu. Emirat Arab adalah negara penghasil minyak ketiga terbesar di kawasan teluk setelah Arab Saudi dan Iran. Sejak 1973, Uni Emirat Arab telah mengalami perubahan dari negara kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf kehidupan yang tinggi. Emirat mencatat pendapatan per kapita tahunannya rata-rata sebesar USD47.439 atau sekira Rp433,3 juta, dengan total populasi penduduk 8,2 juta jiwa.


7. Amerika Serikat (AS)
Pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya, pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang rendah (berarti AS membeli lebih banyak barang dari negara lain daripada menjual).
Ekonomi AS ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar AS sebagai tolok ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata uang mereka ditentukan oleh dolar. Sejumlah negara menggunakan dolar sebagai mata uangnya. Bursa saham AS dipandang sebagai indikator ekonomi dunia.
Negara ini memiliki banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau. AS memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda elektronik. Sekitar 3/4 of penduduk AS bekerja di industri jasa. Negara Adidaya ini menduduki posisi ke tujuh dengan pendapatan per kapita mencapai USD46.860 atau sekira Rp428 juta, dengan jumlah penduduk 313 juta jiwa.

8. Hong Kong
Hongkong memiliki masyarakat ekonomi yang independen yang mengandalkan sistem kapitalisme Laissez-faire. Sejauh ini, ekonomi dan politik Hongkong telah mengalami ekspansi dalam catatan sektor perdagangan asing. Mitra bisnis utama Hongkong ialah negara-negara mapan seperti China, Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, Singapura dan tak ketinggalan Korea Selatan.
Hongkong mengalami kebangkitan pertumbuhan ekonomi karena bantuan dari sektor manufaktur yang menyumbang sekitar 85% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Garis ekonomi dan politik Hongkong disajikan dengan sektor-sektor pengiriman, penerbangan, sipil, pariwisata, bersama dengan jasa keuangan. Sektor telekomunikasi dan teknologi juga menjadi sumber pendapatan signifikan dalam sistem perekonomian Hongkong yang cukup signifikan. Pertanian dan perikanan merupakan industri utama yang menjadi andalan Hongkong dengan memanfaatkan produksi sumber daya seperti sayuran segar, unggas, ikan, daging babi, dan masih banyak lagi. Hongkong juga begitu tergantung dari sektor industri sekunder semisal pakaian, tekstil, elektronik, plastik, mainan, jam tangan, dan jam. Sektor tersier seperti jasa keuangan dan layanan hukum merupakan sektor tambahan yang membantu kondisi finansial Hongkong sebagaimana yang tergambar dalam neraca perekonomian Hongkong. Hongkong mengandalkan barang-barang yang dieskpor semacam pakaian, tekstil, alas kaki, peralatan listrik, jam tangan, mainan, plastik dan batu mulia. Sementara untuk komoditas impornya berupa makanan, bahan baku, peralatan transportasi, semi manufaktur dan juga minyak bumi.
Pendapatan per kapita Hong Kong rata-rata mencapai USD45.944 atau sekira Rp419,6 juta, dengan populasi menduduk tujuh juta orang.

9. Swiss

Rata-rata pendapatan per kapita USD41.950 atau sekira Rp383,2 miliar, jumlah penduduk 7,7 juta orang.










10. Belanda

Pendapatan per kapita rata-rata senilai USD40.973 atau sekira Rp374,3 miliar, dengan jumlah penduduk 16 juta orang. (rhs)

Post a Comment