Produk-produk
Cina banyak yang diekspor ke berbagai negara, di antaranya sebanyak 21% ke AS,
16% ke Hong Kong, 9% ke Jepang, 4.6% ke Korea Selatan dan ke Jerman 4.2%.
Sebagai catatan, produk-produk Cina yang masuk ke Hong Kong bukan untuk
dikonsumsi sendiri. Negara bagian Cina yang kecil itu tidak akan bisa menelan
ekspor dari Cina sebanyak itu. Jadi produk-produk tersebut sebagian besar
diekspor lagi oleh Hongkong ke negara-negara seperti ke AS dan Jepang. Ekspor
Jepang ke AS 22.8% dari total ekspor Jepang. Demikian pula dengan Korea
Selatan, ternyata sama juga. Dengan demikian patut diduga bahwa ada porsi yang
cukup besar dari bahan-bahan komoditas yang dibeli dari Cina bermuara ke
Amerika Serikat. Pada tahun 2003, ekspor Cina ke Amerika Serikat senilai $152
miliar lebih besar daripada yang dibeli Cina dari Amerika. Sementara dalam
kurun waktu tahun 2000 hingga 2003 ekspor Cina berupa produk perabotan kamar
tidur ke Amerika Serikat naik dari $360 juta menjadi hampir $1,2 miliar. Dalam
kurun waktu tersebut tenaga kerja di pabrik-pabrik perabotan kayu Amerika
Serikat merosot sebesar 35 ribu, satu dari setiap tiga karyawan perusahaan
Amerika Serikat. Sekarang sekitar 40 persen pasar perabotan Amerika Serikat
berhasil dikuasai Cina.
Cina
telah berperan penting sebagai pelanggan dan sekaligus sebagai pemasok. Jepang
dan Jerman mengalami surplus perdagangan dengan Cina dari hasil penjualan
mesin-mesin pabrik besar. Cina membutuhkan peralatan-peralatan tersebut untuk
dapat menghasilkan mesin dan produk elektronik sebagaimana yang juga dihasilkan
oleh Jepang dan Jerman. Dengan semakin gencarnya Cina masuk dalam perdagagan
dunia, telah menyebabkan banyak negara kehilngan sejumlah 22 bisnis intinya.
Sebagai contoh, Jepang telah kehilangan bisnis televisinya, Italia telah
kehilangan bisnis sutra halusnya, kemudian Jerman tidak sanggup lagi bersaing
dengan Cina dalam produk hiasan Natal, dan banyak negara penghasil tekstil
telah kehilangan bisnisnya tersebut ketika Cina merajalela dengan produk
tekstil murahnya. Cina daratan terkenal sebagai tempat produksi biaya rendah
untuk menjalankan aktivitas pengilangan, dan ketiadaan serikat sekerja amat
menarik bagi pengelola-pengelola perusahaan asing, terutama karena banyaknya
tenaga kerja murah. Pekerja di pabrik Cina biasanya dibayar 50 sen - 1 dolar
Amerika per jam (rata-rata $0,86), dibandingkan dengan $2 sampai $2,5 di
Meksiko dan $8.50 sampai $20 di AS. Buruh-buruh RRC ini seringkali terpaksa
bekerja keras di kawasan berbahaya dan mudah ditindas majikan karena tiada
undang-undang dan serikat pekerja yang bisa melindungi hak mereka. Pada akhir
2001, tarif listrik ratarata di Provinsi Guangdong adalah 0,72 renmimbi (9 sen
AS) per kilowatt jam, lebih tinggi dari level rata-rata di Cina daratan 0,368
renmimbi (4 sen AS). Cina resmi menghapuskan "direct budgetary outlays"
untuk ekspor pada 1 Januari 1991. Namun, diyakini banyak produsen ekspor Cina
menerima banyak subsidi lainnya. Bentuk subsidi ekspor lainnya termasuk energi,
bahan material atau penyediaan tenaga kerja. Ekspor dari produk agrikultur,
seperti jagung dan katun, masih menikmati subsidi ekspor langsung. Namun, Cina
telah mengurangi jumlah subsidi ekspor jagung pada 1999 dan 2000.
Biaya
bahan mentah yang rendah merupakan satu lagi aspek penting ekonomi Cina. Ini
disebabkan persaingan di sekitarnya yang menyebabkan hasil berlebihan yang
turut menurunkan biaya pembelian bahan mentah. Ada juga pengawasan harga dan
jaminan sumber-sumber yang tinggal dari sistem ekonomi lama berdasarkan Soviet.
Saat negara terus menswastakan perusahaan-perusahaan miliknya dan pekerja
berpindah ke sektor yang lebih menguntungkan, pengaruh yang bersifat deflasi
ini akan terus menambahkan tekanan keatas harga dalam ekonomi. Insentif pajak
"preferensial" adalah salah satu contoh lainnya dari subsidi ekspor.
Cina mencoba mengharmoniskan sistem pajak dan bea cukai yang dijalankan di
perusahaan domestik dan asing. Sebagai hasil, pajak "preferensial" 23
dan kebijakan bea cukai yang menguntungkan eksportir dalam zona ekonomi spesial
dan kota pelabuhan telah ditargetkan untuk diperbaharui.
Tak salah jika produk china menguasai pasar dunia khususnya Indonesia, dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin yang menjadikan produk cina diminati oleh konsumen di Indonesia. menurut Ketua Persatuan Pengusaha Tionghoa Indonesia Richard Tan " Perusahaan Cina itu menyesuaikan yang mengorder, jadi mengikuti tren pasar, dia pun dituntut pasar domestik yang tinggi, satu miliar penduduk. Itu sebabnya dari China ada berbagai variasi handphone, kenapa semua konsumen diharuskan membeli yang harga Rp 10 juta sedangkan butuhnya di spesifikasi yang sama ada Rp 700.000,".
Tak salah jika produk china menguasai pasar dunia khususnya Indonesia, dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin yang menjadikan produk cina diminati oleh konsumen di Indonesia. menurut Ketua Persatuan Pengusaha Tionghoa Indonesia Richard Tan " Perusahaan Cina itu menyesuaikan yang mengorder, jadi mengikuti tren pasar, dia pun dituntut pasar domestik yang tinggi, satu miliar penduduk. Itu sebabnya dari China ada berbagai variasi handphone, kenapa semua konsumen diharuskan membeli yang harga Rp 10 juta sedangkan butuhnya di spesifikasi yang sama ada Rp 700.000,".
Beberapa alasan mengapa barang cina itu murah ?
1.Dukungan
pemerintah Ada sebagian daerah tertentu di china yang menpunyai potensi
produksi yang bagus maka pemerintah akan menbuat kebijakan dan kemudahan dalam
perijinan ,bahkan untuk jangka tahun pertama produksi satu pabrik pemerintah
menbebaskan pajak dan malah kadang dengan mensubsidi setiap jumlah barang yang
diproduksi pabrik itu sekitar 10 persen ,misal biaya menbuat sebuah gelas yang
harga modal bahan dan biaya produksi Rp 1000 maka setiap produksi gelas itu
mereka akan disudsidi oleh pemerintah Rp100 ,hinga akhirnya mereka bisa menjual
produk mereka diawal dengan harga Rp1000 saja dan sudah untung.
2.menjual
produk dengan berbagai kwalitas Seorang importir ketika ingin menbeli sebuah
produk di china iapun ditunjukan 10 produk yang dijejerkan bersama dan sekilas
barang ini sama saja kualitasnya ,misal sebuah botol kaca akan disusun bersama
namun botol pertam 100 rupiah sampai selanjutnya 200 rupiah dan botol kesepuluh
menjadi 1000 rupiah ,sekilas kualitasnya sama namun ketika di pegang baru
terasa beda ketebalan serta kualitas botol tersebut akan berbeda satu sama
lain. Bahkan ketika pembeli ini meminta harga 50 rupiahpun bisa ia sangupi asal
orderan banyak serta bahan yang sesui harga murah tersebut.
3.Cara
menghitung modal dengan sistem konteiner Seorang pembeli di china pernah kaget
ketika ditawari 10 konteiner celana dalam dengan harga perlusin hanya seribu
rupiah saja ,diapun bingung karena ia menghitung bahan serta biaya produksi
celana dalam itu dengan kualitas seperti itu minimal enam ribu rupiah dan
dengan dihitung ongkos kirim serta tiket keindonesia maka jatuhnya harga celana
dalam itu hanya seribu lima ratus rupiah dan ia pasarkan ke grosir d lima ribu
saja dia sudah untung dan diangap murah sekali. Setelah ia bertanya megapa bisa
murah ,orang china itupun menjelaskan memang biaya produksi serta bahan celana
dalam itu perlusin sekitar enam ribu rupiah namum ia menghitung modalnya
berdasar jumlah keseluruhan konteiner ,misal ia mengeluarkan uang 100juta untuk
menproduksi 20 konteiner celana dalam itu, ketika ia bisa menjual celana dalam
10 konteiner dengan harga 100 juta maka untuk 10 konteiner kedua ia bisa
menjual hanya dengan 30 juta dan ia untung 30 juta walau konterner itu
sebenarnya berharga modal 50 juta. Kemudian setelah habis ia akan menproduksi
celana dalam dengan model baru lagi.
Di cina terdapat kota khusus sebagai pusat grosir yaitu kota YIWU. Kota Yiwu banyak dikunjungi wisatawan asing untuk mencari barang-barang yang nantinya dijual lagi di negara asalnya. dulunya kota ini merupakan sebuah kota kecil, kotor dan banyak hewan ternak di pinggiran dengan masyarakat yang moyoritas adalah petani dan pedagang. Namun sekarang Yiwu sudah berubah menjadi sebuah kota perdagangan internasional tempat membeli grosir barang China. Yiwu dapat ditempuh dengan mudah dengan menggunakan transportasi umum kereta api cepat (bullet train) maupun bus dari kota-kota besar terdekat seperti Shanghai, Beijing, Hangzhou.
Yiwu market ini terdiri dari 5 bangunan (5 district) dengan total luas
area pertokoan dari 5 district tersebut adalah hampir 400 hektar yang
terbagi dalam 4 lantai. Jika anda tahu pusat pebelanjaan Mangga Dua di
Jakarta, ya boleh dikatakan 1 district di Yiwu market ini sama dengan 2x
Mangga Dua Jakarta. Jadi bisa dikatakan 5 district ini setara dengan
10x Mangga Dua Jakarta. Ada lebih dari 80.000 toko di Yiwu Market ini. Walaupun tempat ini merupakan tempat grosir, kita tidak perlu kuatir
harus memesan sampai 1 kontainer karena minimal order di Yiwu Market ada
bermacam-macam tergantung jenis barangnya. Ada yang minimal order 1pcs,
tapi ada juga yang minimal order hingga ribuan pcs. Untuk barang-barang
dengan ukuran cukup besar atau dengan harga yang cukup mahal (diatas
100CNY), misalkan untuk pesawat RC, handphone, tablet PC, koper, anda
bisa membeli mulai dari 1pcs. Sedangkan untuk barang yang berukuran
sedang atau dengan harga yang cukup murah (dibawah 10CNY), misalkan
jepit rambut, bolpoin, notes, mainan kecil, minimal ordernya mulai dari
1pack isi 12pcs hingga 1 pack isi 100pcs.
Berikut beberapa contoh produk china
BELI : ± IDR 140.000
Syma X5C Explorer 4CH 2.4G 6 Axis Quadcopter with GYRO & Camera HD
BELI : ± IDR 400.000
± IDR 900.000
SCREEN PROTECTOR IPAD
BELI : ± IDR 3.200
± IDR 47.500
Posting Komentar